Sabtu, 22 Mei 2010

tangkil ke Pura Sakenan


Hari raya kuningan memang sangat suci.Suasana kesucian terasa sekali,pagi sang surya telah mulai menyinari dunia,semerbak harum dupa mewangi dan gemerincing suara genta menghaturkan persembahan pada hyang Wisesa dan leluhur.
Menurut kepercayaan kami,persembahan"banten aturan"yang biasa kami bilang di Bali harus diaturkan sebelum jam 12 siang,katanya sih jika dah lewat jam 12 persembahannya akan diambil oleh " Kala Berung"( salah satu perwujudan setan).karena para leluhur dah kembali ke Surga kata orang tuaku.Ini nitos pa beneran saya juga belum tahu....heehheh

Bertepatan dengan hari raya Kuningan juga dilaksanakan odalan di Pura Sakenan yang terletak di Pulau Serangan Denpasar Bali.Sore jam 6 saya sudah siap berangkat tangkil ke sana.perlaengkapanpun sudah disiapkan oleh ibu saya.Setelah berpamitan saya pun berangkat.

Singkat berita singkat cerita kira kira 20 menitan saya sudah sampai desa Serangan.Wah meriah dan ramai sekali,dari mulai masuk tempat parkir sudah macet karena banyaknya pemedek atau orang yang tangkil.Setelah memarkir motor saya berjalan kaki kira-kira kurang lebih 300 meter menuju Pura.
waduh,sepertinya nie godaan yang saya harus lewati sebelum masuk pura,ngatre selama 1 jam.
tapi tidak apa,sambi ngatre saya sempat cuci mata dikit melihat cewek-cewek cantik nan ayu yang tangkil kepura.
Setelah gerbang pintu masuk dibuka,para pemedek yang tangkil atau datang mulai berdesak desakan masuk,ada yang sandalnya putus,ada yang kakinya di injak dan ada juga yang sampai kehilangan dompet dan kunci motor.
Setelah sampai didalam pure suasana kesucian terasa sekali,karena kekaguman saya sampai tidak dapat tempat duduk sembahyang,untung Mangkunya atau pendetanya nyuruh saya duduk di atas. sehingga saya dapat sembahyang juga.
Dalam hati saya berdoa agar keluarga sehat dan selamat,terutama adik saya agar dia cepat sembuh dari sakitnya yang patah tulang karena ditabrak motor.
Setelah sembahyang saya menyempatkan diri membeli bulung?rumputlaut ciri khas pulau serangan yang membudidayakan penyu untuk buah tangan bwat orang dirumah.

Jumat, 21 Mei 2010

Ngayah


"ngayah" kata kata ini di bali sering sekali kita dengar di bali.Biasanya orang bali khususnya menggunakan kata ini pada saat di pura,banjar maupun di lingkungan adat.
Ngayah diartikan oleh petua orang bali yaitu pengabdian tanpa pamerih.Biasanya dilakukan oleh lembaga adat yang ada di bali "banjar" .adapun jg dilakukan oleh perseorangan yang dengan niatnya untuk melaksanakan sesuatu /mengambil suatu pekerjaan dengan tulus iklas tanpa di bayar.
foto ini saya ambil ketika Pura petitenget melaksanakan upacara ,memohon keselamatan pada dewa laut.para" pemangku" melakasanakan upacara di pantai Petitenget bali

Saya sendiri jg sering "ngayah " baik itu di banjar,disanak saudara,yang teruatama saya lakukan di Pura.ini saya lakukan dengan rasa bhakti pada Tuhan Yang Maha Kuasa..